-7-

Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
04 - 01 - 1429 هـ
12 - 01 - 2008 مـ
10:28 مـساءً
ــــــــــــــــ


Cukuplah bagiku Allah, Dia-lah sebaik-baik pelindung wahai Habib Al Habib..


Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam
selanjutnya..

Wahai Habib Al Habib, adakah engkau mahukan kebenaran dan tidak selainnya? Janganlah engkau mengatakan terhadap Allah dengan takwilan selain kebenaran, dengan ilmu pengetahuan dan dalil hujjah dari muhkam kitab suci Al Quran yang menerangkan, adapun perkara yang engkau duga merupakan dalil bukti bagimu dari Al Quran pada firman Allah Ta'ala:
Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya. (4)
Maha Benar Allah
[Ath Thaariq]



Maka aku balasmu, aku katakan: Bertadabburlah merenungkan ayat-ayat itu dengan baik, engkau akan menemukan padanya ada ancaman dan peringatan setelah sumpah, kerana itu disebutkan thoo'irnya -nahas dan malang- manusia yang kafir itu ada ditengkuknya setelah diberi peringatan, dan thooir itu adalah malaikat Atid yang mencatat perbuatan jahat, yang mana kelak orang kafir di hari segala rahasia diperlihatkan (Hari Kiamat), dia menginginkan seandainya ada jarak yang jauh di antara dirinya dan amal perbuatan jahatnya, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul
[Al Israa:15];
Sebab itu engkau dapati para rasul Allah mengatakan kepada kaum mereka yang merasa bernasib malang kerana para rasul:
Utusan-utusan itu berkata: "Thooir -nahas dan nasib malang- kalian adalah karena kalian sendiri. Apakah jika kalian diberi peringatan (kalian bernasib malang)?
Maha Benar Allah
[Yaasiin:19]


Ayat ini membicarakan manusia kafir yang mengingkari kebenaran dan manusia yang berbuat kerosakan di muka bumi dengan amal perbuatan jahat dan malaikat Atid yang diserahi tugas menjaganya dalam Kitabullah, kerana itu engkau dapati ayat ini membicarakan tentang malaikat Atid sahaja, pencatat amal perbuatan jahat manusia kafir yang mengingkari Hari Kebangkitan dan Hari Perhitungan, sebab itu engkau dapati ayat-ayat yang terang dan jelas menyebutkan tentang manusia kafir yang mengingkari kebenaran

Bertadabburlah merenungkan ayat-ayat ini dengan baik, engkau akan dapatinya membicarakan manusia kafir yang mengingkari Hari Perhitungan, lantaran itu engkau dapati manusia itu berbuat jahat sedang dia tidak peduli, justeru itu Allah bersumpah:
Demi langit dan yang datang pada malam hari, (1) tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (2) (yaitu) bintang yang cahayanya menembus, (3) tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya. (4) Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (5) Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, (6) yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. (7) Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati). (8) Pada hari dinampakkan segala rahasia, (9) maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong. (10) Demi langit yang mengandung hujan (11) dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, (12) sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. (13) dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. (14) Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. (15) Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya. (16) Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar. (17)
Maha Benar Allah
[Ath Thaariq]


Jika demikian wahai Habib, sesungguhnya ayat-ayat ini menunjuk kepada manusia kafir, yang mana thooir -nahas dan malang- mereka disebutkan, yakni malaikat Atid, yang mencatatkan perbuatan jahat mereka dengan sebenar-benarnya.

Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan thooirnya pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. (13)
Maha Benar Allah
[Al Israa:13]


Maka dari itu ayat-ayat ini tidak menyebutkan mengenai malaikat Raqib, amal-amal perbuatan baik dan syurga-syurga, kerana itu engkau dapati ayat ini menyebutkan malaikat Atid sahaja tanpa menyebutkan malaikat Raqib, pencatat amal-amal perbuatan baik yang membawa ke syurga

Aku ulangi dan katakan, sesungguhnya ayat-ayat ini menunjuk pada manusia kafir secara umum dengan kekafiran mereka, kejahatan mereka dan makar tipudaya mereka menentang kebenaran, justeru itu Allah Ta'ala berfirman:
Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. (15) Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya. (16) Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar. (17)
Maha Benar Allah
[Ath Thaariq]


Sebab itu selesai pengkhususan orang yang ditujukan pembicaraan, yaitu menunjukkan kepada orang-orang kafir dengan ancaman dan peringatan, kerana itu engkau temukan ayat ini membicarakan mengenai malaikat Atid, sebagai thooir untuk mereka -nahas dan malang- bagi mereka di leher mereka, dialah malaikat Atid yang mana Allah bersumpah terhadap hakikat tanggungjawabnya sebagai pencatat kejahatan, keingkaran dan maker tipudaya tanpa kebenaran, buat melawan dan menentang Allah dan para rasul-Nya


Wahai Habib, sesungguhnya aku ini menasihatimu, agar engkau tidak menafsirkan ayat-ayat selain ayat muhkamaat yang jelas dengan persangkaan (dhonn) yang tidak berguna sedikitpun untuk mencapai kebenaran, ataukah engkau ini tidak tahu apa itu dhonn? Yakni engkau membaca ayat selain ayat muhkamaat (ayat mutasyaabihaat) lalu engkau menafsirkan ayat itu sahaja semata-mata, lalu engkau mahu mengeluarkan hukum keputusan dan engkau tidak akan mengeluarkan selain dari hukum keputusan yang salah, yang akan bertentangan makna tersuratnya dengan ayat-ayat muhkamaat yang terang, jelas lagi menjelaskan dalam Al Quran

Kelak engkau akan dapati dari ayat-ayat muhkamaat yang membicarakan secara bersamaan tentang manusia yang beriman dan yang tidak beriman, ianya menyebutkan amal perbuatan yang baik dan yang jahat, sebab itu engkau dapatinya membicarakan mengenai dua malaikat, yaitu Raqib dan Atid

Bertadabburlah merenungkan firman Allah Ta'ala:
Bukan hanya durhaka saja, bahkan kalian mendustakan hari pembalasan. (9) Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaan kalian), (10) yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaan kalian itu), (11) mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan. (12) Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, (13) dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. (14) Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. (15) Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. (16)
Maha Benar Allah
[Al Infithaar]


Aku rasa engkau ingin menakwilkan Al Quran namun dalam hatimu ada kecenderungan untuk berpaling dari kebenaran, kerana itu engkau dapati dirimu mengikuti ayat mutasyaabihaat, yang tidak diketahui takwilannya kecuali oleh Allah dan orang-orang yang mendalam ilmu pengetahuannya, engkau telah mengabaikan ayat-ayat muhkamaat yang terang dan jelas lagi menjelaskan, akan tetapi engkau tidak mengikutinya dan mencampakkannya di balik belakangmu, lalu mengikuti ayat mutasyaabihaat yang serupa zahirnya dengan perkara yang engkau katakan dengan mengikuti kemahuanmu, dengan persangkaan yang sedikitpun tidak berguna untuk mendapatkan kebenaran

Bagaimanapun aku ini tidak mengingkari ayat mutasyaabihaat, bahkan ianya juga dari sisi Allah, justeru aku katakan: Kesemuanya dari sisi Allah, Tuhan kita, ayat mutasyaabihaat dan ayat muhkamaat, namun aku tidak mengikuti ayat mutasyaabihaat dengan mengatakan kebatilan pada yang tersurat darinya; bahkan aku bawakan kepadamu bayan keterangan yang hak bagi ayat mutasyaabihaat, dan aku menjelaskannya dari Al Quran secara terperinci, aku nafikan adanya pertentangan ayat Al Quran dalam pandangan orang-orang yang ragu, kerana Al Quran itu sebahagiannya tidak bertentangan dengan sebahagian yang lain

Akan tetapi mereka tidak mengetahui takwilan ayat mutasyaabihaat dalam Al Quran, lantas membuatkan mereka menyimpang jauh dan menambahkan keingkaran mereka yang telah sedia ada, dan mereka semakin sesat cenderung berpaling dari Al Quran yang muhkam, ayat muhkamaat yang terang jelas lagi menjelaskan namun tidak sesuai menurut kemahuan mereka


Aku lihat engkau meminta nasihat dari para ikhwan namun tidak memintanya langsung secara peribadi dari Al Mahdi Al Muntadhar yang hak, Nasser Mohammed Al Yamani, padahal dia adalah penasihat yang dapat dipercaya untukmu, aku bersumpah demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, sesungguhnya aku mencintai untukmu akan perkara yang aku cintai untuk diriku, aku tidak mahu ayat mutasyaabihat dari Al Quran membuatkanmu jauh menyimpang

Sekiranya engkau mahukan nasihatku, maka berpegang teguhlah engkau dengan ayat-ayat muhkamaat yang terang, jelas lagi menjelaskan, tiada yang cenderung untuk berpaling darinya melainkan orang yang binasa, yang di hatinya condong pada kesesatan, dia mencampakkan ayat-ayat muhkamaat itu di balik punggungnya, lalu mengikuti ayat mutasyaabihaat yang bertentangan dengan ayat muhkamaat pada zahirnya, padahal takwilan ayat mutasyaabihaat bukan pada zahirnya, tiada yang tahu takwilannya selain Allah, dan Dia mengajarkan takwilannya kepada orang-orang yang mendalam ilmu pengetahuannya


Aku bersumpah demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, yang Maha Baik lagi Maha Mengasihani, bahawasanya aku tidak lihat dirimu termasuk kalangan mereka wahai Habib Al Habib, aku tahu pasti bahawa ada bisikan syaitan padamu, yang ingin menyesatkanmu dari kebenaran setelah kebenaran itu datang kepadamu, dia ingin membuatkan engkau termasuk kalangan yang ragu

Sebab itu syaitan membisikkan padamu mengatakan engkaulah Imam Mahdi sebenarnya yang ditunggu-tunggu, lantas membuatkanmu mengikuti ayat-ayat mutasyaabihaat dengan bisikan syaitan al khannaas, yang membisikkan kejahatan ke dalam dadamu dan menghasutmu, kononnya dirimu berada di atas kebenaran sementara Nasser Al Yamani di atas kebatilan, dan engkaulah Imam Mahdi yang dinanti


Aku tahu bahawasanya di era kemunculan akan ada banyak 'Imam Mahdi' yang tidak benar, demikian itu adalah makar tipudaya dari syaitan-syaitan, agar tidak jelas bagi umat manusia Imam Mahdi yang hak, yang membimbing umat dengan sebenar-benarnya ke jalan yang lurus, namun para mahdi itu tidak masuk ke internet antarabangsa kecuali sedikit, seperti Habib Al Habib dan selainnya yang banyak terdapat di setiap wilayah di negara-negara dunia

Sebahagian mereka memberitahukan kepada orang-orang bahawa dia 'Imam Mahdi', manakala sebahagian yang lain pula tidak mengungkapkan perkara yang mereka pendam di dalam diri mereka kepada orang-orang, mereka menunggu orang-orang mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya engkaulah Imam Mahdi", mereka ini berusaha menarik pandangan orang lain terhadap mereka, mudah-mudahan ada sebahagian orang akan mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya engkaulah Imam Mahdi", lalu dia bertambah sesat dan menyesatkan banyak orang tanpa didasari ilmu pengetahuan, tidak pula dengan petunjuk dan kitab suci yang menerangkan


Kelak aku akan nyatakan kepada seluruh umat Islam mengenai urusan mereka, bagaimana mereka dapat membezakan antara yang hak dan yang batil, supaya mereka tahu siapa yang mengaku-aku dirinya 'Imam Mahdi' yang sebenar, maka aku nyatakan dengan sebenar-benarnya kepada semua pencari kebenaran, bagi sesiapa yang mahu mengikuti kebenaran dan tidak mahukan selainnya, agar mereka dapat mengetahui 'mahdi-mahdi' yang ditimpa bisikan syaitan, sementara kebanyakkan mereka tidak menyadari bahawa syaitan membisikkan pada mereka, syaitan-syaitan itu menghalang-halangi mereka dari jalan kebenaran, sedang mereka menyangka mereka itu mendapat petunjuk

Namun di kalangan mereka ada yang tidak bangkit kesombongan dalam dirinya dengan berbuat dosa, kelak dia akan pergi kepada syaikh yang dapat merawatnya dengan Al Quran, untuk memastikan adakah dia dirasuk bisikan syaitan sementara dia tidak menyadarinya, malah dia menyangka bisikan itu adalah wahyu langsung dari Ar Rahman ke dalam hati, padahal Tuhan tidak mewahyukan apapun kepadanya; akan tetapi ianya adalah bisikan syaitan yang mahu menghalang-halanginya dari kebenaran, syaitan mahu menyesatkannya lalu menyesatkan orang-orang lain dengannya, justeru itu kemarilah kalian agar aku ajarkan kepada kalian wahai sekalian pencari kebenaran, bagaimana kalian dapat mengetahui dan mengenali mereka, yaitu seperti berikut:


Pertamanya, kelak kalian akan dapati mereka mengikuti ayat mutasyaabihaat dalam Al Quran dan meninggalkan ayat muhkamaat yang terang, jelas lagi menjelaskan, yang tidak perlu seorang penafsir pun untuk menafsirkannya, kerana ayat-ayat muhkamat itu jelas zahir dan batinnya, yang tersurat maupun yang tersiratnya, aku khabarkan berita gembira kepada kalian, bahawasanya kalian akan menemukan ayat-ayat muhkamat dalam setiap perkara adalah lebih banyak dari ayat mutasyaabihaat dalam topik perkara yang sama

Kelak aku akan berikan contoh kepada kalian terhadap yang demikian, seperti perkara yang dibantah oleh Habib Al Habib, mengenai malaikat yang diserahi tugas menyertai manusia itu hanya satu sahaja bukan dua, lalu dia membawakan dalil hujjah sepertimana yang dibisikkan oleh syaitan kepadanya ketika aku memintanya dalil bukti, lantas dia membawakan firman Allah Ta'ala:
Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya, Maha Benar Allah

Akan tetapi dia tidak mengetahui takwilannya yang benar, kendatipun ianya menyerupai perkara yang dibisikkan oleh syaitan kepadanya, yang bertentangan dengan ayat-ayat Allah yang muhkamaat, yang terang dan jelas lagi menjelaskan, demikian juga ianya berkaitan dengan topik hiwar, namun aku tidak mengingkarinya, bahkan aku bawakan bayan keterangannya dengan sebenar-benarnya dan penjelasan yang sebaik-baiknya

Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Tidaklah mereka itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (33)
Maha Benar Allah
[Al Furqan]


Maka dari itu aku bawakan kepada kalian ayat-ayat muhkamaat yang menegaskan bahawa malaikat yang mengawasi itu ada dua bukannya satu, Allah Ta'ala berfirman: (yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. (17) Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Raqib dan Atid). (18) Maha Benar Allah [Qaaf], ini termasuk ayat-ayat muhkamaat yang terang, jelas lagi menjelaskan bahawa mereka adalah dua malaikat, dan ayat ini juga menunjukkan beberapa bukti bahawa mereka adalah berdua, juga bukti-bukti lain dalam satu ayat yang sama yaitu:


1-
(yaitu)
Ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya:
Ini adalah lafaz mutsanna (untuk berdua) tanpa syak dan ragu lagi jelas dan muhkam
2-
satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri:
Bagaimana satu boleh ada di sebelah kanan dan di sebelah kiri? Maka ayat ini tambah menegaskan bahawa mereka berdua bukan satu
3-
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Raqib dan Atid):
Ayat ini menegaskan bahawa mereka adalah dua malaikat yang satu bernama Raqib dan yang satu lagi Atid, yang satunya mencatatkan ucapan dan perbuatan yang baik, sementara yang satu lagi mencatatkan ucapan dan perbuatan jahat
4-
Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi:
Demikian juga ianya menegaskan bahawa malaikat yang diserahi tugas ada dua, satu malaikat penggiring dan satu malaikat penyaksi
5-
Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala:
Begitu juga kita temukan perintah yang ditujukan kepada mutsanna (berdua) bukannya mufrad (satu), yang menegaskan bahawa malaikat yang diserahi tugas ada dua bukan satu dan bukan tiga
6-
maka lemparkanlah dia olehmu berdua ke dalam siksaan yang sangat:
Demikian juga ayat ini menegaskan bahawa malaikat yang diserahi tugas ada dua, bukan satu seperti yang dikatakan oleh Habib, dan tidak pula lebih dari dua seperti yang dikatakan oleh Panji Jihad



Semua dalil bukti bagi perkara ini kami keluarkan kesimpulannya hanya dari satu surah sahaja yaitu Surah Qaaf, Allah Ta'ala berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (16) (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. (17) Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (18) Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. (19) Dan ditiuplah pada bentuk makhluk (dengan Kun Fayakuun) Itulah hari terlaksananya ancaman. (20) Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. (21) Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam. (22) Dan yang menyertai dia berkata: "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku". (23) Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24) yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (25) yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia olehmu berdua ke dalam siksaan yang sangat". (26) Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh". (27) Allah berfirman: "Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu". (28) Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku (29) (Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih ada tambahan?" (30) Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). (31) Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya) (32) (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, (33) masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. (34)
Maha Benar Allah
[Qaaf]


Kemudian kita beralih pada dalil bukti dalam surah yang lain, yaitu firman Allah Ta'ala:
Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaan kalian), (10) yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaan kalian itu), (11) mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan. (12)
Maha Benar Allah
[Al Infithaar]

Ayat ini juga menafikan bahwa malaikat yang diserahi tugas itu cuma satu malaikat sahaja, bahkan ada lebih dari satu malaikat, mereka adalah dua malaikat yang ada pada tiap-tiap manusia sebagaimana dalil bukti yang telah kami kemukakan terhadap demikian dari ayat-ayat Surah Qaaf


Untuk dalil bukti yang lain:
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (61)
Maha Benar Allah
[Al An'aam]

Ini adalah ayat muhkamaat yang menjelaskan bahawa malaikat-malaikat penjaga yang mencatatkan ucapan dan amal perbuatan manusia juga adalah malaikat maut itu sendiri, yang ditugaskan mengambil nyawa manusia, Allah mengutus para malaikat itu untuk menyertai manusia dari permulaan sehinggalah bilamana telah tiba ketetapan untuk mati, lalu para malaikat itulah yang mengambil nyawanya, kemudian ayat ini menjelaskan bahawa mereka tidak pernah lengah dan lalai menjalankan tugas mereka, malah para malaikat berterusan menjalankan kewajiban sehinggalah mereka berdua mencampakkan manusia itu ke dalam neraka Jahannam, atau mengiringinya ke syurga

Akan tetapi kelak kalian akan menemukan ayat lain (mutasyaabihaat) yang serupa dengan kebatilan pada zahir ayat, kalian akan dapati zahirnya menafikan malaikat-malaikat kematian dan membuatkannya menjadi satu malaikat, semisal firman Allah Ta'ala:
Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, Maha Benar Allah [As Sajdah:11], namun bilamana engkau kembali merujuk pada ayat muhkamaat, kelak engkau akan dapati bahawa malaikat-malaikat maut itu lebih dari satu, ada banyak malaikat kematian

Jika demikian apakah yang dimaksudkan dengan firman Allah Ta'ala:
Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu"?, dan apabila kalian merujuk muhkam Al Quran, maka kelak kalian akan dapati bahawa setiap manusia ada malaikat mautnya masing-masing, makna malaikat maut yakni komando yang mengarahkan dan mengatur manusia kafir setelah kematian, sebab itu kalian mendapati malaikat Atid menggiring manusia yang melawan dan membantahnya, sementara malaikat Raqib menemani malaikat Atid, akan tetapi malaikat Raqib tidak ada kekuasaan sedikitpun untuk mengarahkan, namun dengan pengarahan malaikat Atid

Adapun bilamana manusia yang mati itu orang baik, maka yang mengarahkan dan mengatur adalah malaikat Raqib, sementara malaikat Atid tidak ada kekuasaan untuk mengarahkan sedikitpun, maka para malaikat kesemuanya menemani manusia yang baik itu ke syurga, agar malaikat Raqib menunjukkan kepada manusia itu tempatnya di syurga



Barangsiapa yang berpegang pada zahir ayat mutasyaabihaat ini, maka kelak ianya akan membuatnya menyimpang dari ayat-ayat muhkamaat, yang menyatakan bahawa setiap manusia ada malaikat kematian yang akan mengambil nyawanya, dan malaikat yang lain akan membantu malaikat kematian, sekiranya manusia yang mati itu kalangan penghuni neraka, maka malaikat Atid yang akan mencabut nyawanya dan yang memegang kendali mengurusnya, sementara malaikat Raqib membantu malaikat Atid yang mengarahkan dan mengatur, begitu juga Raqib akan datang bersama Atid sebagai penyaksi sebagaimana yang telah kami jelaskan dari Kitabullah


Wahai Habib, sesungguhnya aku perhatikan engkau juga menghujjah dengan ayat ini, pada firman Allah Ta'ala:
Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan. (28) (Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadap kalian dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kalian kerjakan". (29)
Maha Benar Allah
[Al Jaatsiyah]


Untuk itu kami balas kalian, kami katakan: Sesungguhnya ayat ini membicarakan para kuffar, orang-orang kafir yang mengingkari kebenaran, para pelaku kejahatan, dan malaikat yang diserahi tugas buat mencatatkan kejahatan mereka, yaitu malaikat Atid, kerana itu Allah Ta'ala berfirman: "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadap kalian dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kalian kerjakan", Maha Benar Allah, yang dimaksudkan adalah kitab catatan yang menuturkan kejahatan-kejahatan dengan sebenar-benarnya, sementara mereka yakni para pelaku kejahatan menyangkalnya dengan ucapan mereka "Kami tidak berbuat kejahatan apapun"

Demikian itulah kitab catatan yang ada pada malaikat Atid, ada apa dengan engkau ini hinggakan engkau tidak memahami ucapan yang benar dari Kitabullah, engkau mahu membuatkan Al Quran itu bertentangan menurut takwilanmu wahai Habib? Adakah engkau mahu umat Islam tidak percaya pada Al Quran dengan membuatkan mereka meragukannya, padahal itulah yang diinginkan oleh syaitan yang membisikkannya kepadamu ke dalam dadamu, maka janganlah engkau mengikuti bisikan syaitan itu dan ikutilah aku, nescaya aku bimbing dan tuntun dirimu ke jalan yang lurus

Aku beri amaran kepada syaitan yang ada dalam dirimu, jika dia tetap terus membisikkan padamu dengan perkara yang tidak benar, maka kelak aku akan berdoa memohon kepada Allah, agar Dia membuatkan jasad dan ruh Habib Al Habib menjadi api neraka besar terhadap syaitan itu, yang tahu aku menyatakan kebenaran dan menginginkan kebenaran, sementara syaitan itu menginginkan kebatilan, maka dari itu aku berdoa memohon kepada Tuhanku untuk membuatkan seksaan-Nya terhadap syaitan itu melalui Habib Al Habib, namun menjadi dingin dan selamat untuknya


Jika engkau mencabarku wahai syaitan yang menghembus-hembus dan membisikkan kepada Habib Al Habib, maka aku bersumpah demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, nescaya aku buatkan -dengan izin Allah- Habib menjadi tempat tinggal buatmu dari neraka Jahannam, sudah cukuplah engkau membisik-bisikkan dengan perkara yang tidak benar, sesungguhnya aku memberi amaran kepadamu, dan Habib Al Habib tidak akan ditimpa keburukan sekiranya dia termasuk kalangan orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka diri mereka telah berbuat sebaik-baiknya

Adapun sekiranya dia termasuk kalangan syaitan-syaitan manusia, maka kelak kedua-duanya akan merasakan azab seksaan dengan daya kekuasaan Allah dan kekuatan-Nya, aku tidak membuat mereka kesakitan dengan diriku sendiri, namun dengan berdoa memohon kepada Allah dengan keyakinan, agar Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Berkuasa memenangkanku ke atas mereka, sedang mereka tahu bahawa mereka tidak dapat merasa aman dari pembalasan Allah, dan Allah Maha Berkuasa atas tiap-tiap sesuatu

Adakah engkau memahami pemberitaan ini ataukah engkau menantang Al Mahdi Al Muntadhar dengan menimbulkan keraguan pada peringatan Allah, Al Quran? Sebelum aku berdoa memohon kepada Allah, kelak aku akan berikan nasihat kepada saudara Habib Al Habib, sebuah saranan yang dapat dilakukannya secara rahasia, yaitu hendaklah dia pergi berjumpa dengan syaikh yang dapat merawat dengan Al Quran, lalu memintanya untuk membacakan ayat-ayat Al Quran kepadanya, dalam kadar bacaan sejam penuh yang akan membakar syaitan-syaitan

Demikian itu supaya kebenaran jadi jelas baginya jika sungguh dia menginginkan kebenaran, kemudian datang bersaksi dengan sebenar-benarnya dan tidak bangkit kesombongan di dalam dirinya dengan dosa, kemudian berjaya mendapatkan kemenangan yang besar, dan Allah akan menunjukkan jalan yang lurus kepadanya, Allah akan menganugerahkannya kemuliaan yang besar dari sisi-Nya di dunia dan di akhirat, namun sekiranya bangkit kesombongan dalam dirinya dengan dosa, maka cukuplah neraka Jahannam sebagai balasan untuknya, seburuk-buruk tempat kembali


Betapa sering aku ulangi dalil bukti ilmu pengetahuan mengenai perkara Raqib dan Atid, dan aku telah menerangkannya secara terperinci, seakan-akan aku ini tidak mengatakan sesuatu, lantas dia mencampakkan dalil hujjah dari Al Quran yang muhkam, lalu mengandalkan ayat mutasyaabihaat dan membuatkan Al Quran saling bertentangan mengikut takwilannya, demikian itu kerana dia berpegang pada ayat mutasyaabihaat dan mengabaikan ayat muhkamaat, yang aku gunakan untuk berhujjah dengannya

Dia tidak menyangkal ayat-ayat muhkamaat dari Al Quran, akan tetapi dia mencampakkannya di balik punggungnya seolah-olah ianya tidak ada disebutkan, lalu pergi untuk membawakan ayat-ayat mutasyaabihaat dari Al Quran untuk melawan ayat-ayat muhkamaat yang aku bawakan untuk berhujjah dengannya, namun aku tidak sepertinya, bahkan aku bawakan ayat muhkamaat lalu aku terangkan kepadanya takwil ayat mutasyaabihaat dan aku jelaskan kepadanya secara detail

Aku nafikan rekayasa yang bertentangan dengan Al Quran dari bikinan syaitan-syaitan jinn dan mansia, maka berhentilah engkau wahai Habib Al Habib, terimalah nasihat dan saranku, tidakkah engkau lihat dirimu pada kebanyakan waktu, tatkala mendengarkan Al Quran dibacakan hatimu menjadi sempit wahai Habib Al Habib
?
Aku harap dari Allah agar menunjukkanmu jalan yang lurus jika sungguh engkau inginkan kebenaran


Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

Al Mahdi Al Muntadhar Al Imam, Nasser Mohammed Al Yamani
ـــــــــــــــــــــــ


اقتباس المشاركة 3861 من موضوع