-8-

Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
11 - 09 - 1430 هـ
31 - 08 - 2009 مـ
12:23 صـباحاً
ـــــــــــــــــــــ


Riwayat palsu yang bertentangan dengan kebanyakan dari ayat-ayat muhkamaat, yang merupakan pokok (intisari) kandungan Al Quran..


اقتباس المشاركة :

Raja Sulaiman dan malaikat maut
Salam sejahtera ke atas kalian beserta rahmat Allah dan keberkahan-Nya, sholawat dan keberkahan ke atas Saiyidina Muhammad -shollallaahu 'alayhi wa sallam- dan ke atas seluruh hamba-hamba Allah sholeh..

Aku telah membaca riwayat dari beberapa syaikh dan aku juga menemukannya di internet, riwayat yang menceritakan tentang Raja Sulaiman dan malaikat maut, yang menimbulkan minat dan rasa ingin tahuku untuk bertanya dengan persoalan lain, riwayat itu seperti berikut:

Sesungguhnya telah ditundukkan buat Nabi Sulaiman untuk kemudahannya, akan perkara yang tidak ditundukkan buat selainnya dari kerajaan dan kekuasaan, sesungguhnya manusia, jinn, angin, burung-burung dan haiwan-haiwan tunduk patuh pada perintah Nabi Sulaiman dan melaksanakan arahannya, adalah dewan majlis tempat pertemuan Nabi Sulaiman itu dihadiri oleh semua termasuk malaikat maut Izrail, dan malaikat maut berteman dengan Nabi Sulaiman

Malaikat maut selalu memberitahu Nabi Sulaiman tentang siapa orang-orang yang akan dicabut nyawa mereka pada hari ini, dia juga menceritakan kepada Nabi Sulaiman mengenai kisah mereka, Nabi Sulaiman pernah bertanya malaikat maut, tentang situasi paling sulit yang pernah dilaluinya ketika mencabut nyawa manusia, malaikat maut menceritakan situasi yang paling sulit adalah ketika dia diperintahkan untuk mengambil nyawa seorang wanita yang telah tiba ajalnya di gurun

Dan wanita itu baru sahaja melahirkan anak sementara tiada sesiapa yang bersamanya di gurun itu, rupa anak kecil yang kelak aku akan cabut nyawa ibunya itu menyedihkan, dia akan ditinggal bersendirian di gurun, kemudian malaikat maut meneruskan ceritanya, bahawa setelah beberapa tahun berlalu, dia diperintahkan pula untuk mencabut nyawa salah seorang raja, sementara raja itu sedang berada di tengah-tengah askarnya, raja itu adalah anak kecil yang kematian ibunya sedang dia satu-satunya bayi di gurun, yang mana Allah telah mentakdirkan anak itu hidup dan menjadi raja

Ketika Allah memerintahkan malaikat maut untuk mengambil nyawa Nabi Sulaiman -'alayhissalaam-, malaikat maut pergi ke tempat Nabi Sulaiman berada, ketika itu Nabi Sulaiman sedang berdiri bertelekan dengan tongkatnya mengawasi manusia dan jinn bekerja, tiba-tiba datang malaikat maut menemui Nabi Sulaiman, yang mana Nabi Sulaiman merasa aneh dengan kehadiran malaikat maut ke tempat ini pada waktu begini, sedangkan malaikat maut biasanya hanya mengunjungi Nabi Sulaiman di dewan majlis tempat pertemuan dan duduk bersamanya, Nabi Sulaiman memperhatikan malaikat maut berkeliaran di sekitarnya, malaikat maut merasa malu untuk mengambil nyawanya, kerana dia adalah Nabi Sulaiman dan juga teman duduknya

Nabi Sulaiman dapat merasakan malaikat maut tidak mendatanginya kecuali untuk mengambil nyawanya, lalu Nabi Sulaiman mengatakan padanya agar mendekat dan jangan malu untuk melaksanakan perkara yang telah Allah perintahkan padanya, lantas malaikat maut pun maju dan mencabut nyawa Nabi Sulaiman, maka wafatlah Nabi Sulaiman dalam keadaan berdiri bertelekan dengan tongkatnya, dan tidak ada yang menunjukkan manusia dan jinn akan kewafatan Nabi Sulaiman kecuali ketika baginda jatuh setelah serangga kayu memakan tepi-tepi hujung tongkatnya, lalu Nabi Sulaiman jatuh dan ketika itu, sadarlah jinn bahawa mereka tidak mengetahui perkara yang ghaib kecuali apa yang Allah kehendaki mereka mengetahuinya

Pertanyaanku untuk Imam dan para anshar:
Adakah riwayat ini shahih, ataukah padanya ada pernyataan yang berlebihan
?
Jika malaikat maut ditundukkan buat Nabi Sulaiman untuk kemudahannya dengan izin Allah, adakah ini bermakna ada juga sebahagian malaikat yang ditundukkan buat Nabi Sulaiman untuk kemudahannya
?
Adakah fitnah ujian yang diterima oleh Nabi Sulaiman itu berat untuknya
?
Apakah fitnah ujian itu
?
Berapa lamakah tempohnya
?
Semoga kalian selalu baik-baik sahaja, salam sejahtera ke atas kalian beserta rahmat Allah dan keberkahan-Nya
انتهى الاقتباس


Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

Saudaraku yang mulia, salam sejahtera ke atas kalian, seluruh anshar pendahulu terbaik dan umat Islam semua, aku nyatakan dengan kebenaran bahawasanya Allah tidak menurunkan suatu bukti keterangan apapun mengenai riwayat ini, kerana malaikat maut yang diserahi tugas buat mengambil nyawa orang-orang baik itu bukan hanya satu malaikat sahaja, bahkan dia adalah malaikat Raqib

Pada setiap manusia yang baik ada malaikat maut Raqib yang diserahi tugas menyertainya dan mengambil nyawanya ketika diperintahkan oleh Allah, untuk menarik ruhnya dengan perlahan dan lembut, sementara malaikat Atid pula membantu malaikat Raqib, namun yang diserahi tugas untuk menarik ruh orang-orang baik dengan perlahan dan lembut adalah malaikat maut Raqib

Setiap orang yang baik ada malaikat padanya yang bernama Raqib, dia adalah malaikat duta perutusan bagi penghuni syurga, adapun orang-orang kafir dan orang-orang yang berbuat kerosakan di muka bumi, maka malaikat yang diserahi tugas untuk mencabut nyawa mereka adalah malaikat Atid, itulah malaikat yang diserahi tugas menyertai dan mencabut nyawa mereka, dan pada setiap manusia penghuni neraka pula ada malaikat maut yang bernama Atid, dia adalah malaikat duta perutusan bagi neraka

Demikian juga para malaikat Raqib dan Atid itu diserahi tugas mencatat amal perbuatan baik dan buruk manusia, mereka menyelesaikan tugasan mereka menyertai manusia sepanjang hayatnya, sehinggalah tiba takdir yang telah ditetapkan bagi manusia, lalu para malaikat itu ditugaskan mencabut nyawa manusia atau menarik ruhnya dengan perlahan dan lembut, dalam ketetapan yang telah ditentukan ianya pasti berlaku dalam kitab yang tertulis -lauh mahfuz-

Para malaikat itu tidak pernah lengah atau lalai dalam menjalankan tanggungjawab mereka, dengan meninggalkan manusia setelah kematiannya, bahkan para malaikat itu tetap diserahi tugas menyertai manusia setelah kematiannya sampailah kedua malaikat itu mencampakkan manusia ke dalam neraka

Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepada kalian malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (61)
Maha Benar Allah
[Al An'aam]


Sekiranya manusia itu termasuk kalangan penghuni neraka, maka malaikat Atid yang akan menggiringnya di mahkamah keadilan Allah, sementara malaikat Raqib pula sebagai penyaksi kebenaran dengan menyatakan kesaksiannya di hadapan Allah, bahawa malaikat Atid mencatatkan amal perbuatan jahat yang disaksikannya dengan sebenar-benarnya

Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (16) (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. (17) Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (18) Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. (19) Dan ditiuplah pada bentuk makhluk (dengan Kun Fayakuun). Itulah hari terlaksananya ancaman. (20) Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. (21) Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam. (22) Dan yang menyertai dia berkata: "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku". (23) Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24) yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (25) yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia olehmu berdua ke dalam siksaan yang sangat". (26) Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh". (27) Allah berfirman: "Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu". (28) Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku (29) (Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih ada tambahan?" (30)
Maha Benar Allah
[Qaaf]


Melalui ayat-ayat ini kita dapat memahami bayan keterangan yang benar dari firman Allah Ta'ala: dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (61) Maha Benar Allah, yakni para malaikat itu tidak membiarkan dan meninggalkan manusia setelah kematiannya, sehinggalah kedua malaikat itu melemparkannya ke dalam azab seksaan yang keras, kerana itulah kalian temukan perintah arahan dikeluarkan kepada dua malaikat, yaitu malaikat Raqib dan malaikat Atid, "Lemparkanlah olehmu berdua", demikian juga "Maka lemparkanlah dia olehmu berdua", maka jelaslah bahawa "Hafadhah" adalah para malaikat penjaga yang mencatatkan amal perbuatan manusia, mereka adalah malaikat Raqib dan malaikat Atid

Malaikat Raqib dan Atid juga adalah malaikat kematian itu sendiri, satu malaikat merupakan duta perutusan syurga dan satu malaikat lagi merupakan duta perutusan neraka, begitu juga mereka tidak pernah lengah menjalankan tugas, mereka tidak membiarkan dan meninggalkan manusia setelah kematiannya, sampailah mereka berdua mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam, para malaikat itu tidak melepaskan tanggungjawab mereka hingga Hari Kiamat sampailah mereka berdua melemparnya ke dalam azab seksaan yang keras

Tidak selayaknya ada satu malaikat maut sahaja yang mematikan manusia kesemuanya, tidaklah layak bagi makhluk untuk dapat meliputi ruh-ruh manusia seluruhnya, dapat mematikan mereka di sini dan di sana pada suatu masa yang sama, ini bertentangan dengan akal fikiran dan logika; padahal Allah yang Maha Esa semata-mata sahajalah yang dapat meliputi segala sesuatu, dengan ilmu pengetahuan-Nya dan kemahakuasaan-Nya pada suatu masa yang sama, manakala bagi para makhluk pula, tidaklah dijadikan untuk mereka itu adanya dua hati di dalam rongga dadanya


Barangkali ada seseorang mahu menyelaku dengan mengatakan: Tetapi Allah berfirman: Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) kalian akan mematikan kalian"..(11) Maha Benar Allah [As Sajdah], maka kami katakan: Akan tetapi bukan hanya satu malaikat sahaja untuk seluruh manusia, namun pada setiap manusia ada malaikat bernama Atid yang ditugaskan untuk mencabut nyawa orang-orang kafir, sedangkan bagi orang-orang baik pula, petugas yang akan mengambil nyawa mereka, yang menarik ruh mereka dengan perlahan dan lembut adalah malaikat Raqib, dan para malaikat kematian akan memukul orang kafir sampai ruhnya keluar.

Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri). (50)
Maha Benar Allah
[Al Anfaal]


Kemudian jadi jelas bagi kita bahawa mereka adalah dua malaikat, tidak lebih dari dua, mereka berdualah malaikat Raqib dan malaikat Atid

Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24) yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (25) yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia olehmu berdua ke dalam siksaan yang sangat". (26)
Maha Benar Allah


Maka jelaslah bagi kalian bahawa riwayat itu batil dan direkayasa, Allah tidak menurunkan suatu bukti keterangan apapun mengenainya, terungkaplah rekayasa mereka, persangkaan mereka bahawa malaikat maut itu hanya satu malaikat bernama Izrail yang mematikan semua manusia, berdasarkan demikianlah mereka membuat rekayasa dan mengada-adakan perkara yang tidak benar, sebab itu kita temukan adanya banyak pertentangan antara perkara yang mereka ada-adakan itu dengan Al Quran


Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

Saudara kalian, Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
ـــــــــــــــــــــ


اقتباس المشاركة 90284 من موضوع رد صاحب علم الكتاب إلى حبيب الحبيب بالبيان الحقّ لا ريب فيه: { مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَ‌قِيبٌ عَتِيدٌ } ..



- 8 -
الإمام ناصر محمد اليماني
11 - 09 - 1430 هـ
31 - 08 - 2009 مـ
12:23 صـباحاً
ـــــــــــــــــــــ


روايةٌ كاذبةٌ مخالفةٌ لكثير من الآيات المحكمات هُنَّ أمّ الكتاب ..

اقتباس المشاركة :
الملك سليمان وملك الموت
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته وصلي وبارك على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى كافة الصالحين..
قرأت رواية عن احد المشايخ وايضا وجدتها في النت تتكلم عن الملك سليمان وملك الموت اثارت اهتمامي وفضولي باسئلة اخرى والرواية كما يلي:
لقد سخر للنبي سليمان مالم يسخر لغيره من ملك و سلطان ولقد كانت الإنس و الجن و الريح و الطيور و الحيوانات تأتمر بأمره و تنفذه وكان مجلسه عليه السلام يحضره الجميع ومن ضمنهم ملك الموت عزرائيل وكان بمثابة الصديق للنبي سليمان و كان دائم يخبر النبي سليمان عن من أنتزع أرواحهم اليوم ويخبره قصصهم و لقد سئل نبي الله سليمان عليه السلام ملك الموت عن أصعب موقف مر عليه وهو ينزع روح إنسان فقال أصعب موقف حينما أمرت بنزع روح أمرأه في الصحراء حان أجلها ولقد كانت قد ولدت للتو ولم يكن أحد معها وهي في الصحراء فكان منظر الطفل الصغير الذي سوف أنتزع روح أمه محزناً حيث سيكون لوحده في هذه الصحراء , ويكمل ملك الموت قوله بان مرت السنين و أمر بنزع روح أحد الملوك وهو في وسط جنده و لقد كان ذلك الملك الطفل الصغير الذي توفت أمه وهو وليد وحيد في الصحراء حيث ان الله عز وجل كتب له أن يعيش و يصبح ملك . و عندما أمر الله ملك الموت بأخذ روح نبيه سليمان عليه السلام ذهب ملك الموت إلى مكان تواجد النبي سليمان حيث كان حينها واقف يشرف على الإنس و الجن وهم يعملون متكىء على عصاه فإذا بملك الموت يأتي إلى النبي سليمان حيث أستغرب عليه السلام حضور ملك الموت إلى هذا المكان وفي هذا الوقت حيث تعود على زيارته فقط في مجلسه عندما يجلس به , فلاحظ أن ملك الموت يجول ويدور حول نبي الله سليمان مستحي من أن يقدم أليه لينزع روحه وهو نبي الله وصديقه الذي يجالسه فأحس نبي الله سليمان أن ملك الموت لم يحضر ألا من اجل أن يستلم روحه فقال له أقترب و لا تستحي من أمر أمرك به الله فتقدم ملك ونزع روحه عليه السلام فمات وهو واقف متكىء على عصاه ولم يدل الإنس و الجن على موته إلا لما وقع بعد أن أكلت حشرة الخشب أطراف العصي فوقع عليه السلام وعلم حينها الجن أن ليس لهم من علم الغيب ألا ما أراد الله أن يعلموه.
سؤالي للإمام والأنصار:
هل الرواية صحيحة أم فيها مبالغة؟
إذا كان ملك الموت مسخراً لسيدنا سليمان بإذن الله هل يعني بعض الملائكة مسخرين لسيدنا سليمان؟
هل كانت فتنة سيدنا سليمان شديدة عليه؟ وماهى فتنته؟ وماهي مدة الفتنة؟
وكل عام وانتم بخير والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
انتهى الاقتباس

بسم الله الرحمن الرحيم، وسلامٌ على المرسلين والحمدُ لله ربّ العالمين..
أخي الكريم، سلامُ الله عليكم وعلى كافة الأنصار السابقين الأخيار وجميع المسلمين، وأفتيك بالحقّ أنّ هذه الرواية ما أنزل الله بها من سُلطانٍ نظراً لأنّ ملك الموت الموكل بالصالحين ليس واحداً بل هو رقيبٌ، وكل إنسان صالح لديه ملك الموت رقيبٌ موكل به عند أمر الله بنشط روحه ويقوم الملك عتيد بمساعدته ولكن الموكل بنشط أرواح الصالحين هو ملك الموت رقيب، وكُلّ إنسان صالح لديه ملك يُسمى رقيب وهو مندوب لأهل الجنة وأما الكافرون والمفسدون فموكل بنزع أرواحهم الملك عتيد وهو الموكل بهم، وكل إنسانٍ من أهل النار له ملك الموت اسمه عتيد وهو مندوب النار وكذلك مُكلفون بحفظ أعمالهم خيرها وشرها فتم تكليفهم مع الإنسان طيلة حياته حتى يأتي قدره ثم يوَّكَلون بنزع أو نشط روحه في قدره المقدور في الكتاب المسطور وهم لا يفرّطون فيه فيتركونه من بعد موته بل موكلون به حتى بعد موته حتي يلقيا به في نار جهنم. تصديقاً لقول الله تعالى:
{وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمْ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لا يُفَرِّطُونَ (61)} صدق الله العظيم [الأنعام].

وإذا كان من أهل النار فيسوقه الملك عتيد والملك رقيب يكون شاهداً بالحقّ فيلقي شهادته بين يدي الله أنّ الملك عتيد لم يكتب من السوء إلا بما شهد به من أعمال السوء. تصديقاً لقول الله تعالى:
{وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18) وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ (19) وَنُفِخَ فِى الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ (20) وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ (21) لَقَدْ كُنتَ فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ (22) وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ (23) أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ (24) مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ (25) الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ (26) قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلالٍ بَعِيدٍ (27) قَالَ لا تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُمْ بِالْوَعِيدِ (28) مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ (29) يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلْ امْتَلأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ (30)} صدق الله العظيم [ق].

ومن خلال هذه الآيات نفهم البيان الحقّ من قول الله تعالى:
{وَهُمْ لا يُفَرِّطُونَ (61)} صدق الله العظيم، أي لا يتركونه من بعد موته حتى يُلقياه في العذاب الشديد ولذلك تجدون الأمر صادر على الملكين رقيب وعتيد،{أَلْقِيَا} وكذلك {فَأَلْقِيَاهُ} فتبين إن حفظة الأعمال هم رقيب وعتيد وهم أنفسهم ملائكة الموت أحدهم مندوب الجنة والآخر مندوب النار وكذلك لا يفرّطون به من بعد موته حتى يُلقياه في نار جهنم فلا يُخلوا مسؤوليتهم إلى يوم البعث فيلقياه في العذاب الشديد، فلا ينبغي أن يتوفى الناس ملك موتٍ واحدٍ لهم جميعاً، فلا ينبغي لمخلوقٍ أن يحيط بأرواح البشر جميعاً فيتوفاهم هنا وهناك في آنٍ واحدٍ فهذا مخالفٌ للعقل والمنطق؛ بل الله وحده هو الذي يحيط بكلّ شيءٍ علماً وقدرةً في آنٍ واحدٍ، أما المخلوقين فما جعل لأحدهم من قلبين في جوفه.

ولربما يود أن يقاطعني أحدٌ فيقول: ولكن الله قال: "
{قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ} صدق الله العظيم [السجدة:11]"، فنقول ولكنه ليس ملكاً واحداً للناس جميعاً بل لكل إنسانٍ ملكٌ اسمه عتيد يوكّل بنزع أرواح الكافرين، والصالحون موكّل بنشط أرواحهم الملك رقيب، ويقوم ملائكة الموت بضرب الكافر حتى تخرج روحه. تصديقاً لقول الله تعالى: {وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُواْ الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُواْ عَذَابَ الْحَرِيقِ} صدق الله العظيم [الأنفال:50].

ثم تبيّن لنا أنهم اثنان وليسا أكثر من اثنين وهم رقيب وعتيد. تصديقاً لقول الله تعالى:
{أَلْقِيَا فِى جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ (24) مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيبٍ (25) الَّذِى جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَفَأَلْقِيَاهُ فِى الْعَذَابِ الشَّدِيدِ (26)}
صدق الله العظيم.

فتبيّن لكم أنّ الرواية باطلةٌ ومفتراة وما أنزل الله بها من سلطان، وكشف افتراءهم ظنّهم أنّ ملك الموت ليس إلا واحدٌ اسمه (عزائيل) يتوفّى الأنفس، وعلى ذلك بنوا افتراءهم بغير الحقّ ولذلك وجدنا بينه وبين القرآن اختلافاً كثيراً.

وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله رب العالمين..
أخوكم الإمام ناصر محمد اليماني.
ـــــــــــــــــــــ